Floating Market Lembang: Wisata Pinggir Danau yang bikin penasaran

Terkadang kita berwisata ke suatu tempat hanya karena penasaran ingin tau seperti apa tempat tersebut. Coba bayangin floating market? pasti kefikiran iklan RCTI oke tempo dulu, tepatnya di daerah kalimantan dimana orang berdagang diatas perahu. Konsep yang sama diterapkan tempat wisata di Lembang yang dikenal dengan floating market Lembang, bukan tempat yang baru sih tapi tempat ini ga pernah sepi tiap weekend menandakan tempat ini masih menarik untuk di kunjungi.


Rute Terdekat

Setiap Sabtu Minggu biasanya kota Bandung macet parah. Jika memang anda dari luar kota terutama dari Jakarta dan sekitarnya yang menggunakan jalan tol Cikampek Padaleunyi, disarankan untuk menghindari exit tol Pasteurkarena mulai gerbang tol sampai perempatan dipastikan padat merayap. Belum lagi jika anda melalui jalan Sukajadi-Setiabudi, bisa jadi jengkel duluan karena macet dan cape. Coba menggunakan jalur alternatif, exit melalui Padalarang - Jl. Kolonel Masturi, anda akan disuguhi pemandangan indah khas pegunungan dan tidak terasa anda sudah berada di pasar Lembang. Dan tidak jauh dari pasar Lembang tersebut floating market tersebut berada.

Parkir

Parkirnya yang disediakan lumayan luas, tapi makin siang parkirnya makin penuh sehingga memaksa anda parkir pararel berderet. Jika sudah macet dan antri depan pintu arah masuk floating market anda bisa cari parkiran disekitar area (tidak resmi) seperti di Masjid dan stadion sepak bola. Tentunya perhatikan faktor keamanan karena pasti tidak ada jaminan keamanan dari penyedia parkir tidak resmi. Murah kok, mereka menawarkan parkir hanya Rp 10.000,- saja. 

Tiket  

Harga tiket masuk per orang Rp 20.000,- termasuk anak kecil, parkir mobil Rp 10.000,- didalam floating market menggunakan sistem koin jadi untuk belanja, kuliner dan wahana anda diwajibkan menukarkan uang dengan koin. 


Fasilitas

Sesuai nama objek wisatanya floating market Lembang pasti ditempat ini ada akan menemukan pedangang berjualan diatas air. Banyak banget macam ragam makanannya, terutama jajanan tradisionalnya. Harga yang ditawarkan rata-rata antara Rp 10.000 sampai Rp 20.000,- setelah berlama-lama berjuang dengan kemacetan, tempat ini yang diserbu duluan, makanya rame banget orang makan di tepian sambil menikmati kuliner.



Setelah kenyang kita bisa mulai coba beberapa wahana yang disediakan, dengan danau yang cukup luas kita bisa mengelilinginya dengan menyewa perahu. Ada 4 macam perahu yang disediakan, perahu angsa, kano, perahu kayu dayung dan kereta perahu. Jika ingin mendayung sendiri anda bisa menyewa perahu dayung tapi kalau ingin berkeliling tanpa susah payah mendayung naik kereta perahu aja.












Setelah berkeliling menggunakan perahu selama 20 menit anda bisa menuju kampung leuit. Suasana desa dengan rumah gubug dan sawahnya, sebenarnya ini merupakan spot untuk tempat makan juga. Anda bisa memesan makanan dan makan di gubug bambu tradisionalnya.







Wahana lainnya ada memberi makan dan bermain di taman kelinci buat anak-anak dan taman miniatur kereta api lengkap dengan miniatur kota. Tiket masuknya Rp 15.000,-











Ada wahana outbound dan permainan lainnya. Secara keseluruhan tempatnya bersih karena para cleaning service selalu berputar membersihkan sampah yang tidak dibuang ketempat sampah. Toilet dan mushola juga tersedia jadi cukup nyamanlah berlama-lama disini karena banyak tempat duduk ditaman dengan pepohonan yang rimbun.

Semoga bermanfaat :)
Share This

Previous Post
Next Post
Unknown

Written by

Related Posts

1 comment: