Yang pertama kali anda lakukan/temui ketika
menggunakan kamera DSLR adalah pilihan mode untuk memotret. Mode ini
dapat dilihat secara fisik berbentuk gear lingkaran dengan tulisan 'auto, Av, Tv, P, M'
dan mungkin lebih. Pilihan anda terhadap tiap mode akan menentukan
bagaimana kamera DSLR anda bekerja. Berikut akan dijelaskan arti dan
cara kerja dari tiap2 singkatan yang terlihat,
Aperture Priority (Av atau A)
Aperture
priority dapat diartikan/disamakan dengan mode memotret
'semi-otomatis'. Ketika mode ini dipilih, anda sebagai photographer
men-set ukuran aperture dan kamera akan otomatis memilih kecepatan dari
shutter. Jadi apa sih aperture itu? dan kapan kita menggunakannya?
Aperture
merupakan ukuran terbukanya shutter yang memperbolehkan sinar masuk
melewati lensa, ketika shutter terbuka-makin besar aperture maka makin
banyak sinar masuk melewati lensa.
Ukuran
aperture diukur dalam 'f-stops' dan biasanya ditampilkan dalam suatu
'f-number' contoh: f/2.0, f/2.8, f/4.0, f/5.6, f/8.0 dan seterusnya,
yang mana merupakan sebuah perbandingan antara focal length dengan
diameter. Sehingga aperture yang besar (terbuka paling lebar) sebenarnya
memiliki f-number terkecil (contoh f/2.0) dan aperture terkecil
(terbuka lebih sempit) sebenarnya memiliki f-number yang besar (contoh
f/22).
Aperture
merupakan salah satu hal terpenting dalam photography, sebagai aspek
yang secara langsung mempengaruhi kedalaman suatu photo.
 |
| Gambar ini
menggunakan aperture f/13, tujuannya memastikan seluruh gambar dari
foreground yang berupa rumput sampai background yang berupa gunung
terlihat tajam. |
Dan
untuk gambar dengan kedalaman background yang pudar bisa didapat
melalui aperture yang lebih besar/tinggi. Akan menghasilkan subjek
gambar yang fokus dan tajam sedangkan background yang blur. Ini biasa
nya digunakan untuk memotret kehidupan alam liar, seperti gambar
dibawah, untuk mengisolasi subject dari latarbelakangnya.
 |
Gambar ini diambil dengan aperture f/4.5
Shutter Priority (Tv atau S)
Sama
dengan aperture, ini merupakan mode memotret 'semi-automatic', anda
sebagai photographer men-set kecepatan shutter dan kamera akan mengurus
aperture. Kecepatan shutter dalam satuan detik (atau sering kali dalam
fraksi per detik), merupakan lamanya waktu shutter tetap terbuka ketika
memotret. Makin lama shutter terbuka, makin banyak cahaya masuk
melewati sensor untuk di capture.
Anda
pilih kecepatan shutter yang pendek jika anda ingin membekukan object
yang bergerak cepat seperti ketika memotret pertandingan olahraga, aksi
di alam liar, berikut contohnya:
speed shutter yang sangat cepat (1/4000th sec) dibutuhkan untuk membekukan burung yang sedang terbang ini
anda
bisa pilih kecepatan long shutter jika mau mem-blur sebuah subject
bergerak, contoh ombak laut, air terjun (shutter lebih lambat dan kamera
yang berdiri di tripod untuk memastikan kestabilan pengambilan gambar.
6 sec nilai untuk shutter speed yang digunakan untuk memotret gulungan ombak laut
Ketika
anda bingung menggunakan kecepatan shutter yang mana untuk memotret
sebuah object, kamera akan memberikan aperture yang sesuai sehingga
dihasilkan exposure yang diinginkan.
Program (P)
Program
mode merupakan jalan tengah antara mode semi-otomatis dari
aperture/shutter dengan kendali manual sepenuhnya. Dalam program mode,
anda akan mampu mengontrol keduanya baik itu aperture atau shutter
speed, dan kamera akan mengatur exposure yang sesuai dengan menyesuaikan
satu sama lainnya, maksudnya jika anda merubah aperture maka shutter
speednya akan otomatis menyesuaikan, begitu sebaliknya.
Manual (M)
Manual
mode merupakan kebalikan dari apa yang dijelaskan diatas, anda
diberikan kendali penuh untuk membuat komposisi exposure, dengan
mengatur aperture dan shutter speed masing-masing. Akan ada indikator
yang memberikan informasi jika gambar yang dihasilkan akan under/over
exposure. Namun keputusan ada ditangan anda untuk menghasilkan exposure
tanpa ada bantuan kerja otomatis dari kamera anda.
image kredit : Elliot Hook - Digital Photography School
|
Share This
0 comments: